Laporan Resmi Praktikum 3 : Host-Based IDS

A.    DASAR TEORI
Pemasangan program intrusi deteksi sebenarnya ditujukan untuk mendeteksi, memantau keadaan anomali jaringan yang disebabkan salah satunya oleh penyusup (intruder). Setalah tahap pendeteksian biasanya IDS dapat diset untuk dapat memberikan peringatan bagi network administrator. Type IDS sendiri secara garis besar dibagi 2 yaitu host-based dan network-based IDS. Pada praktikum kali ini, kita akan membahas salah satu contoh aplikasi dari host-based IDS, yaitu tripwire. Program tripwire berfungsi untuk menjaga integritas file sistem dan direktori, dengan mencatat setiap perubahan yang terjadi pada file dan direktori. Penggunaan tripwire biasanya digunakan untuk mempermudah pekerjaan yang dilakukan oleh System Administrator dalam mengamankan System. Cara kerja tripwire adalah dengan melakukan perbandingan file dan direktori yang ada dengan database system yang dibuat pada saat tripwire diinstall. Perbandingan tersebut meliputi perubahan tanggal, ukuran file, penghapusan dan lain-lainnya. Setelah tripwire dijalankan, secara otomatis akan melakukan pembuatan database sistem. Kemudian secara periodik akan selalu melaporkan setiap perubahan pada file dan direktori.
B.     PERCOBAAN
 I.          Proses Instalasi
1.      Login sebagai root
2.     Lakukan sinkronisasi terkini index paket software local dengan repository
#apt-get update
3.      Lakukan instalasi tripwire
4.   Masukkan site key passphrase dan local key passphrase, setelah muncul dialog seperti dibawah. Ulangi sekali lagi !
5.    Kemudian akan mucul dialog bahwa trip wire telah terinstal. Perhatikan pesan pada dialog tersebut !
6.     Ubah mode dari 2 buah file dari tripwire : tw.cfg dan tw.pol.
#cd /etc/tripwire
#chmod 0600 tw.cfg tw.pol
II.         Melakukan Modifikasi pada file “Policy” dan file Konfigurasi
Setelah proses instalasi berakhir, lakukan langkah-langkah dibawah ini :
1.  Modifikasi file twpol.txt. Perhatikan setiap baris pada file tersebut. Lalu Enkripsi file tersebut. # vi /etc/tripwire/twpol.txt
# cd /etc/tripwire
# twadmin --create-cfgfile --cfgfile ./tw.cfg --site-keyfile ./site.key ./twcfg.txt 
2.     Modifikasi file tw.cfg. Perhatikan setiap baris pada file tersebut. Lalu Enkripsi file tersebut.
# vi /etc/tripwire/twcfg.txt
# cd /etc/tripwire
# twadmin --create-cfgfile --cfgfile ./tw.cfg --site-keyfile ./site.key ./twcfg.txt
III.       Inisialisasi Database
Setelah melakukan langkah-langkah pada point II, anda akan melakukan inisialisasi database dengan menjalankan perintah :
#tripwire --init --cfgfile /etc/tripwire/tw.cfg \ --polfile /etc/tripwire/tw.pol --site-keyfile /etc/tripwire/site.key \ --local-keyfile /etc/tripwire/HOSTNAME-local.key
HOSTNAME adalah nama host komputer anda. Langka ini mungkin membutuhkan waktu yang relatif lama.
IV.       Melakukan cek system
Pada tahap ini tripwire menyimpan informasi awal dari file-file yang akan dimonitor perubahannya:
# tripwire --check
V.         Melakukan update file “Policy”
Apabila ada perubahan pada file twpol.txt, misalnya kita akan menambahkan atau mengurangi folder yang akan dimonitor maka kita harus melakukan update dengan menjalankan perintah :
# cd /
# tripwire --update-policy --cfgfile ./tw.cfg --polfile ./tw.pol \ --site-keyfile ./site.key --local-keyfile ./HOSTNAME-local.key ./twpol.txt
VI.      Melakukan Update database dari system file
Database dari file system perlu di update secara berkala. Proses update dapat menggunakan perintah
# tripwire --update -Z low --twrfile /var/lib/tripwire/report/host-yyyymmddtttttt.twr
Perintah tersebut berarti bahwa tripwire akan membandingkan antara database yang ada dengan file yang ada di system, kemudian akan menjalankan editor untuk memilih perubahan di database. Opsi dari twrfile adalah file report yang dibangkitkan dan disimpan pada folder /var/lib/tripwire/report. Format penamaan file adalah berdasarkan tahun (yyyy), bulan (mm), tanggal(dd) dan jam dalam format (HH-MM-SS). Ekstensi file report adalah .twr.


 C. TUGAS PERCOBAAN
 1.      Jalankan perintah :
# tripwire –check
Catat dan analisa hasilnya. 
2.      Kerjakan langkah-langkah dibawah dan analisa setiap langkahnya
a.       Ubah file policy twpol.txt # vim /etc/tripwire/twpol.txt
b.      Tambahkan di baris paling bawah
Email akan dikirimkan ke akun email dari root dari system yang anda monitor. Biasanya, email akan ditujukan kea kun user yang dapat bertindak sebagai root.
c.       Lakukan enkripsi terhadap file anda
# cd /etc/tripwire
# twadmin --create-polfile --cfgfile ./tw.cfg \ --site-keyfile ./site.key ./twpol.txt
d.      Ubah file konfigurasi untuk memasukkan informasi smtp :
# vi /etc/tripwire/twcfg.txt
e.       Lakukan enkripsi terhadap file tersebut
# cd /etc/tripwire
# twadmin --create-cfgfile --cfgfile ./tw.cfg --site-keyfile ./site.key ./twcfg.txt
f.       Jalankan test dengan menggunakan perintah :
# tripwire –test –email root@localhost
g.      Check email di akun user anda
$ mail
3.      Buat sebuah file kosong . Kemudian salinlah ke dalam direktori /bin
# touch newfile.sh
# cp newfile.sh /root
4.      Lakukan cek konsistensi dengan menjalankan perintah :
# tripwire –check
Catat dan analisa hasilnya. 

 
5.      Bandingkan hasil dari perintah pada nomor 1 dan nomor 4.

D.    KESIMPULAN
1.      Berikan kesimpulan hasil praktikum yang anda lakukan.
         Ø  Pada awal penginstalan tripwire, harus membuat database yang berguna menyimpan informasi awal terkait berkas-berkas atau direktori yang ingin kita amati beserta“signature” dari berkas tersebut.
             Ø  Tripwire adalah salah satu utilitas yang digunakan untuk menghindari adanya backdoor.
          Ø  Daftar file atau direktori yang akan diperiksa Tripwire terdapat dalam file konfigurasi Tripwire yang default-nya bernama tw.config.
        Ø Semua informasi perubahan akan disimpan disebuah database, kemudian dilakukan permbandingan antara database sebelum adanya perubahan dan setelah adanya perubahan.
2.   Berdasarkan percobaan yang anda lakukan, jelaskan cara kerja tripwire dalam melakukan integrity checker ? 
Cara Kerja Tripwire.
Pada waktu pertama kali digunakan, tripwire harus digunakan untuk membuat database mengenai berkas-berkas atau direktori yang ingin kita amati beserta“signature” dari berkas tersebut. Signature berisi informasi mengenai besarnya berkas, kapan dibuatnya, pemiliknya, hasil checksum atau hash (misalnya dengan menggunakan program MD5), dan sebagainya. Apabila ada perubahan pada berkas tersebut, maka keluaran dari hash function akan berbeda dengan yang ada didatabase sehingga ketahuan adanya perubahan.
Tripwire yang merupakan salah satu pilhan utilitas yang dapat digunakan oleh user dan administrator untuk memeriksa perubahan yang terjadi pada file atau direktori. 
Hal itu untuk menghindari adanya backdoor (pintu belakang untuk mendapatkan akses illegal lagi), penyusupan karena adanya bug pada perangkat lunak, adanya malicious code dan perubahan terhadap sistem oleh orang lain yang sebenarnya tidak mempunyai hak untuk itu. Dalam pemeriksaan keutuhan dan keaslian file ini.
tripwire perlu mengetahui file mana saja yang akan diperiksa baru setelah itu membandingkan file yang akan diperiksa tersebut dengan informasi (database) yang telah disimpan sebelumnya. Dan jika terjadi perubahan atau penambahan file baru Tripwire akan melaporkannya sehingga administrator dapat segera memeriksa apakah pengubahan atau penambahan file baru tersebut legal atau tidak. 
Daftar file atau direktori yang akan diperiksa Tripwire terdapat dalam file konfigurasi Tripwire yang default-nya bernama tw.config. Sedangkan keadaan asli file tersebut terdapat di dalam file database Tripwire yang default-nya bernama tw.db_@. Karakter @ diganti dengan hostname komputer yang diinstal Tripwire.
Yang menjadi file inti dalam program Tripwire ini sebenarnya adalah kedua file tersebut yaitu file konfigurasi tw.config dan file database tw.db_@. Karena itu sangat disarankan pada saat menginstalasi program Tripwire agar kedua file ini diletakkan pada tempat yang hanya di-mount read-only atau di media eksternal (seperti disket atau NFS) sehingga tidak ada intruder yang dapat mengubahnya. Sebab jika hal ini tidak dilakukan akan sangat mungkin menyebabkan kita tidak 
dapat mengetahui seorang intruder yang telah berhasil masuk ke dalam sistem dan telah menyiapkan backdoor. Hal ini dikarenakan pada saat intruder itu telah membuat file baru atau mengubah suatu file untuk digunakan sebagai backdoor, ia sekaligus dapat mengubah file database Tripwire sehingga jejaknya tidak akan terdeteksi oleh Tripwire. Jika hal seperti ini terjadi, berarti program Tripwire yang telah diinstalasi sama sekali tidak berguna.
Previous
Next Post »